hai guys.. tadinya gue pengen banget sharing soal pandangan gue tentang film habibie ainun 3. Tapi rasa rasanya setelah nonton imperfect gue pengeeeen banget review film ini!!!hehe bagus banget soalnya.
film karya ernest prakasa emang gapernah failed. selalu keren dan dalam makna. mungkin semua perempuan pernah mengalami ini kali ya?termasuk diri gue pribadi. gapernah bersyukur dan selalu insecure sama diri sendiri. selalu merasa gendut, dan selalu merasa kurang. ngejar sesuatu yang emang kita ga punya tanpa sadar kehilangan mereka yang udah kita milikin sejak awal.
Gue punya 3 hal yang relate dalam hal ini, dibanding bandingin dalam hal persaudaraan, kedua soal percintaan, ketiga soal tidak menjadi diri sendiri.
First, gue ngerasain banget si sebenernya jadi rara yang dibandingin sama lulu. lia yang tinggi dan kurus, cantik pula. gue yang tembem gendut dulu sewaktu kecil rambut keriting sampe gue gatahan setiap ada yang body shaming panggil gue keriting. selama 21 tahun ini, ini pertama kalinya gue utarain ini dan hanya sebatas ini doang. dan di scene ini gue nangis banget HAHAHAHA. dasar lemah. rasanya luka masa kecil gue keungkit aja. padahal udah gue lupain&tutup rapat2 wkwkwk
dan bahkan sampe sekarang pun, di pola pertemanan kalau kalian pernah perhatiin.. gue orang yang ga bakal pernah ngomentarin apa yang kalian pake, gimana bentuk tubuh kalian, gimana kulit kalian, gimana jerawat kalian. ga akan pernah.. karena gue pribadi gasuka aja sampe skrg kalau ada yg suka ngomentarin “gendut” “gendut” di tulisan gue sebelumnya gue udah pernah bilang ini kali ya. kita nda pernah minta dilahirkan sebagai apa, dalam bentuk apa. kenapa malah sibuk mencaci segala sesuatu yang gabisa kita kendalikan sih?
__________________________________________________
kata ortu gue, gue anak yang paling apa adanya kalau berpakaian ya walopun bosanan.. ga pernah ribet kalau makan. ga pernah ribet kalau suka sama sesuatu ya sukak, kalau enggak ya enggak. kecuali dalam pengambilan keputusan h€h€. di posko gue merasa apa adanya aja. gasuka cumi ya makan apa yang ada aja, nasi kecap jadi kok. gue gapernah protes dan yagitu gitu aja pokoknya lah. gue merasa ga perfect till loved by someone who made me feels perfect.
di posko, sahabat gue sendiri skinker nya lengkap banget. gue modal toner&bb cream aja. pakaian bermerek, tapi gue mungkin kelas mtc doang:”) handuknya pun merk myko, gue handuk kelas pasar butung. dijemput sama supir. gue model pete pete bro. wajar lah ya kalau dijodohin sama sua. dan gimana gue gak geger kalau sua sukanya gue.
kayak pengen gue nanya aja “maksudmu apa? maumu apa?” Saat itu. kemudian gue gitar lagi, senja senja t...a u deh haha.
sampe gue gabisa percaya itu. gue gabisa yakinin diri gue sendiri. karena temen temennya pada bilang “you know he was a masterpiece. and i cant believe that he is into you” yang buat gue down abis. mungkin gue udah cerita ini. sampe gue ngupload di instastory gue soal “imperfection” disitu gue boomerang jatuh di pinggir pantai dgn modal caption “you dont have to be flawless in order to be loved” gue bikin ini dgn hati yang apa ya pokoknya menggebu gebu pengen bales dendam WKWK. dan ga nyangka gue dibales sama sua hehehe.
kata film imperfect ya..
“nyari yang cantik mah gampang. tapi nyari yang cocok susah”
ini yang pernah sua bilang ke gue di mobil malam itu. yang gue rasa rasanya auto nangis aja kalau denger kata kata itu.
__________________________________________________
Sampai gue nyampe pada satu titik, dimana gue ngerasa gue ditekan sama strata sosial sua. gue ngerasa “pacarku high class, haruska juga pintar berpakaian” dan gue berusaha guys. gue berusaha. hahaha confession yg bikin gue apa yaaak malu aja harusnya dibilang disini tp kan gada siapa siapa ya wkwk. gue belajar berpakaian. gue belajar beli ini itu, bermerk, wasting money&time buat orang yang gabakal stay. gue jadi orang selain diri gue sendiri. gue jadi orang lain. gue jadi orang lain yang bahkan gue ga kenal ini siapasih?
gue bahkan ga berinteraksi sama teman teman gue di bem. gue bahkan ga temenan sama aul, dan merasa aneh aja berteman sama mereka. I mean like.. i found my own happiness alrd. padahal gue udah diceramahin sm seangkatan “windaa, apa apa di dunia ini sementara ji. perasaanmu atau perasaannya atau perasaannya mereka sementaraji” dan gue keras kepala bilangnya enggak.. hehe. bodoh.
gue sibuk ngejar sesuatu dan menjadi org lain, yang tanpa sadar gue kehilangan mereka yg udah gue punya dari awal.
sua sendiri gapernah minta gue doing dat thing. tapi circlenya yg buat gue ga tahan. padahal dia mah biasa aja.. but deep down i know, dia bosanan dan gue berusaha agar dia ga bosan sama gue. tapi nyatanya i shouldnt do that thing kalau emg dia sayang sama gue apa adanya. dasar bucin.
__________________________________________________
dulu, sewaktu kkn.. 2 temen kkn gue bilang ke gue. if i were a boy, id maybe feel the same thing as sua, winda. i adore you much.
tapi kesimpulan gue,
Even at your absolute best,
if he is the wrong person
still,
you will never be enough.
Youre perfect with your imperfection. Setelah gue putus, perlahan gue kembali. perlahan gue refleksi diri. ternyata cantik itu relatif. jadi diri sendiri lebih baik, seperti dulu. Hehehe. maapin, niatnya tadi mo review tapi malah relate ke kehidupan pribadi.