Rabu, 13 Maret 2024

Mewangi

Mewangi lagi kamu, kuntum mawar yang pernah ku kebumikan di pelataran rumahku.

Semerbak menyeruak di balik bilik pintu, mewabah di seluruh udara yang aku hirup. Begitu sesak dan sempit. Ingin sekali aku meledak. 


Mewangi lagi ia, dedaunan kering yang terhempas dari ranting yang ia cintai, seperti katamu semuanya sudah takdir. Terbawa angin menghembuskan aromamu yang kerapkali membuatku lupa bahwa dunia bukan hanya kamu.


Betapa aroma memiliki kekuatan luar biasa membangkitkan ingatan. Berkali kali aku dibawa pulang oleh waktu dan menghidupi masa lalu. 


Kali ini hujan datang begitu lebat—aroma manakah yang abadi pada batang hidung manusia?—lekaslah hilanglah segala aku, dan segala kamu. Lenyap. Menguap. Terserap.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar