Rabu, 23 Oktober 2013

PINDAAAAAAAAH!

Gue mellooooooow, baru 3 hari dikontrakan udah mellow gini:((

gue udah pindah rumah guyz!!! PINDAAAAAAH. tapi hati gue belum pindah nih:( aaah lupakan. intinya sesuatu yang gak pernah bisa gue bayangin bakal terjadi. iya pindah. walaupun gue ngalay sih waktu pindahnya. pake nangis pas di jalan. sial kampret dan segalanya.

 intinya sedih gitu...

Intinya sedih. iya sedih. 13 tahun sama-sama, kayak pacaran. tempat yang selalu dituju. tempat yang selalu dirindu. akhirnya ditinggalkan. bukan hanya ditinggalkan, bahkan takkan pernah terlihat lagi.

ya kata Raditya dika sih, sama kayak baru putus. kenangan yang paling kuat muncul ya pasti kenangan paling awal. kalau ditanya sedih sih, sedihnya banyak pake banyak. menyedihkan. tapi hidup harus terus berlanjut. harus terus... berlanjut.

dan... last word dah. karena gue harus belajar dolowh soalnya malem ini bakalan mati lamu plus besok mid. kembali lagi ke topik.... last, mungkin gue harus nyari kebahagiaan-kebahagiaan yang terselip di tengah perpindahan ini. iya. Life goes on:'D
Share:


"....di saat nyokap sedang mencari rumah baru, gue juga mulai mencari rumah dalam bentuk lain: hati yang baru. Waktu itu, gue memang baru saja putus cinta, dan memahami satu hal - yang ironisnya - bahwa urusan pindah rumah ini bertetapatan dengan pindah hati."

ah ini gila! nasib gue sama kayak Raditya Dika di manusia setengah salmon! :(
Share:

Move out.


Benar kata Raditya Dika dalam salah satu bukunya, pindah-pindah rumah itu seperti baru putus.

Banyak memori yang harus dipaksa untuk dilupakan.

Tidak sedikit canda, tawa, sedih, amarah yang pernah dibiaskan. yang pada akhirnya hanya harus dibiarkan mengambang dalam ingatan. memori.

Tepat di detik terakhir kaki berdiri. air mata tidak berhenti mengalir. mataku seolah tak mau melepaskan pandangan, mata sembab ini kembali mereka-reka tentang tawa apa saja yang berhasil melebur disana. kembali mencari sisa-sisa kenangan yang bisa diselamatkan.

"Kadang kita rela untuk pindah, kadang kita dipaksa untuk pindah oleh orang yang kita sayang, kadang bahkan kita yang memaksa orang tersebut untuk pindah. Ujung-ujungnya sama : kita harus bisa maju, meninggalkan apa yang sudah menjadi ruang kosong."
 
Rumah, saksi mutlak dimana semua senyuman dan air mata pernah dibiaskan.. kami pergi. benar-benar pergi. bukan pergi untuk kembali. tetapi pergi ke tempat yang lebih baik, mencoba menata hidup di tempat baru lagi. tak ada kata yang layak untuk diucapkan selain terima kasih atas semua kenangan. semua memori yang berhasil tercipta. terima kasih sudah mau menjadi saksi semua canda dan tawa. amarah dan kesedihan. iloveyou, and always will :")
Share: