Minggu, 16 September 2018

49 days of joy

Setelah gue gagal berkali kali dalam relationships, after a huge heartbreak yang pernah gue alamin, dan juga one trial opening a heart for someone new tapi ternyata failed juga, somebody has successfully breaking the walls through. Sebut saja namanya Sua.

I literally fall for him. gatau sejak kapan, tapi kita kenalnya pas kkn. hal yang paling gue inget soal dia, mungkin pas pertama kali gue ngasih laporan (berhubung gue pernah stalk doi bersumber dari list nama tmn kkn) gue rada kaget karena setau gue ni orang brewok gitu, tp habis cukur kumis kali ya, so gue hampir mikir kalau gue salah org. tapi ternyata nggak hehehe.

Gue truly observer, dan pas ketemuan gue observing everyone from head to toe, included suandih. b aja sih, tapi all i knew from that time denger dari cerita orang sih, doi mageran super, well organized, tapi gamer kelas berat. and i actually dont give a hell for that, karena gue tau kordes gue reliable bgt, dan temen2 gue rata rata pada seru... soo jalanin aja kali ya? hehe

First impression gue soal sua, orangnya ngeselin dan bossy. saat itu ketua angkatan gue dateng dan we talked dan gossipped lyke much. kita ngegosip layaknya kereta api depan ketua bemnya, dan depan sua yang lagi asik nonton. berhubung gue yakin si sua dan anci gatau siapa org yang digosippin jd gue spokat aja. eh ternyata.. kordes gue baru pulang nih ya ceritanya, terus gue cerita soal posko dan tiba tiba dia teriak dari luar “aibnya orang itu winda” Okei gue diem stuck luar biasa. terus pas gue mo masuk bcs udah tengah malem dan gue pengen bgt tidur meanwhile gue gasadar kalau ada beberapa tumpukan gelas di luar dan dia tiba tiba kayak ngeselin super bossy bgt “eh angkat itu gelas dulu bawa masuk” Gue mendengus, dan bad impressed.

yang gue inget lagi. it was d-1 gue diajak sebagai sekcam, kita kebetulan setim untuk ngukur tekanan darah orang-orang. tim gue saat itu terdiri dari 4 orang kordes, sua, dan lia orang yang gue percaya mudah bgt untuk diajak kerjasama. yang gue inget lagi, saat itu sua tukaran duduk di samping gue, dan gantian tugas gue nyatat aja.. Dia yang anamnesis alasannya krn gue gabisa bahasa makassar. underestimated bgt ganih? terus yang gue inget lagi saat gue taking pictures, katanya gue having a bad skill dalam taking pictures dan doi nggak. katanya nih ya. gue diajar buat act naturally bareng anak-anak, and it felt so awkward guys!!lyke really. gue orgnya canggung banget sama cowok yang baru gue kenal, apalagi gue disuruh acting meanwhile gue “diperhatiin” in form lagi di foto. rasanya apa ya..

and it comes to the day when i was asked to be his sekcam, dgn beberapa pertimbangan yang gue kasih dia tetep bulat sama keputusannya for asking me to be his sekcam-di tangga posko. kok gue rada flashback ya?hahaha. gue orangnya super seeking for opportunities, jadi gue suka sama hal hal baru, mumpung gue terbiasa sama hal administrasi dan persuratan. at that night, saat rapat kecamatan honestly gue kagum, banget malah, sama sua. karena gue ga nyangka kalau dia emang well organized, karena untuk 2 minggu terakhir yang gue liat orangnya super blusukan dan super nongki. ga betahan di posko. the way how he talks, the way how he tried to communicate, and the way how he organizes me. sejujurnya, selama gue jadi sekretaris gapernah gue diback up sedetail ini. all i know that i was almost independently doing those secretary’s thing all by myself, but with him not at all.

cerita demi cerita, kita chatting dan gue rada rada touched ketika perasaan gue lagi kacau bgt pas monev pkm, tapi dia jadi satu satunya orang yang bales story gue dengan doa. gue pengen nangis hahaha lebay gasih ini guys? yang gue inget lagi it started to be a little awkward saat dia mulai sering manggil nama gue gajelas gitu, atau gue yang starting buat senyum sendiri nyaksiin those stupidity. emang ya kalau mulai falling in love bawaannya rada stupid :( hoiya, rhinitis gue disana sering bgt kambuh karena debu or serangga tertentu yang emg gacocok, but at that time gue merasa diperhatiin as hell. gue orangnya suka suudzon, gasuka baper baper duluan. jadi gue kayak wondering lagi, did he treat me krn gue his sekcam?or as somebody else within his heart, sih?

it comes to the day when everything gets clear. gue merasa falling for him, sejak dia bela belain pulang (padahal orangnya suka nongki loh ya) saat gue masak besar sendirian untuk posko. gue terharu bgt. walopun at the end dia ngeselin banget karena giving a score buat masakan gue 8.5 (which gue udah senyam senyum sendiri pada saat nyuci piring) dari 100. kampret dah.

Gue inget lagi saat proker gue, dia jadi satu-satunya orang yang stay di belakang gue dari awal sampe akhir. Or pada saat proker dia jalan juga. or saat gue buatin dia pop mie or bukain dia pintu tengah malem saat dia telat pulang. or saat dia semangatin gue saat gue jadi mc di seminar evaluasi 1. every little thing. Gue inget saat rapat kecamatan di dapur, only 2 of us. where the butterflies flied hard within my stomach. i couldnt stop smiling seeing his jokes, or his smiling faces. gue inget lagi saat rapat kecamatan selanjutnya dia ngerjain gue super, karena rapat kecamatannya super lama. tapi yang gue senengin gue spending time bareng dia dan temen2 gue at the end of my 19. which gue starting my early 20 dgn mereka juga. dia surprise gue dan we took our first pict together.

Gue inget lagi saat lagi sibuk sibuknya persiapan acara kecamatan. acara terakhir kecamatan, dimana gue baper karena kkn udah mau berakhir, dan gue takut perasaan ini hanya sebatas takalar aja. ga lebih. gue mulai ngatur diri dan perasaan, dimana gue galau banget dan berusaha ngejauh. gue inget saat kita semobil pertama kali berdua. lagi sibuk ngurusin surat. lagi sibuk jahilin satu sama lain (krn orgnya super ngeselin emg si) and on that day where acara kecamatan started.

Di acara kecamatan, gue udah bertekad gue harus proffesional, ada tidaknya perasaan gue harus dampingin dia sampe selesai terlepas keinginan gue untuk ngejauh. he asked me untuk buatin dia kata sambutan, dan gue hanya bisa bantu dia dgn mental support dan obviously doa gue, biar dia sehat ga stress dan semuanya berjalan dengan lancar. Gue inget bgt a small talk between us, kita duduk sampingan saat itu sambil nunggu acara kecamatan jalan, tentang soal trip esok hari, yang katanya dia capek bgt gamau ikut dan gue rada kecewa. dan masih jelas juga di ingatan gue saat dia bawain sambutan, where i was so proud to see him standing on the stage, after all acara kecamatan(s)that he had successfully made, dan dia nyanyi di depan beberapa orang yang tersisa at the end of acara kecamatan.. ditemenin sama langit panyangkalang yang bintangnya banyak banget. kok gue almost in tears ya nulis ini hahahaha.

Gue inget lagi saat trip ke bulukumba saat kita semobil, gue stay awake di jalan pulang karena gue takut dia ngantuk or kecapean saat nyetir. all i know saat itu gue nyebarin virus indie because he couldnt stop listening to fourtwnty's. Gue keinget lagi saat kita lomba buat baca novel terus taruhan hihi. Or soal Thai tea dan pocky, our beloved snacks, gue inget lagi saat gimana dia yakinin gue lewat temen gue yang buat semua ketakutan gue hilang. Gue inget saat gue ngambek di hari terakhir karena sua yang gabisa realistis nyuruh gue soal secretary’s things. at the end dia ngeback up gue, ngebujuk gue sampe naik ke atas dan berhasil buat hati gue luluh. i love the way he tried to calm me down. i love him too.

dan kita jadian dengan cara yang paling gue suka. sederhana, tapi gapernah failed buat gue senyum. walaupun gue ngasih ekspresi yang flat banget wkwk. dia bolos kondangan-masih pake batik kondangan-minjem mobil orang-dan bohong katanya mau kembaliin barang tapi super lama bgt nyampenya. jahil kan guys?!! hehehe


dengan sua, gue belajar banyak hal. gue belajar bagaimana nyelesain hal secara terstruktur, i thought i was organized well, but he was more than that. gue belajar bagaimana keterbukaan itu penting. gue belajar bagaimana gue pacaran secara dewasa aja, dimana kepercayaan nomer satu, dimana kita gaperlu chatting 24/7, cukup tau posisi aja it was enough. dengan sua gue merasa punya sahabat yang connecting me all the way, dari segi pemikiran, jokes, kesukaan, dan maybe perasaan? gue suka cara sua ngademin gue, beri gue pandangan, i feel like i am being just me. gue gamalu touch up depan dia, talking about everything crossing my mind, gue merasa jadi completely winda yang periang, gue merasa jadi seorang winda yang berbeda. my past 3 years self. my truest self.

Setiap hari gue merasa jadi orang yang paling bahagia di pikiran dan di kampus. Gue ketemu motivasi dimana gue pengen buat dia bangga. gue ketemu motivasi dimana gue pengen buat dia bahagia. I completely in love with every little thing about him. walaupun skrg ada hal yang gabisa gue jelasin disini and yes it was truly making me sad. but thankyou for coming. I was hypnotized to be with you since once upon a time, and realizing that i was still hypnotized till the day it happened-wishing it till now and then.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar