Lagi jiwaku berkecamuk, Jiwa ragaku bergetar!
Asa yang sempat kubenahi kini remuk dan hampir musnah sudah. Aku muak, Aku takut. Jujur aku takut .. Aku tidak punya arah untuk berlari. Bayang-bayang kesedihan, bahkan rupanya pun terus menghantuiku. Sedari dulu aku selalu belajar seakan aku kehilangannya, hanya agar aku bisa memahaminya, agar aku bisa! Tapi nyatanya tidak. Usaha itu sia-sia. Dan semuanya terjadi begitu saja, terjadi di luar pengendalian saraf-saraf yang bekerja pada tubuhku. dan .. Kusesali itu
Mengapa hidup ini penuh dengan pilihan? Mengapa harus aku Tuhan? Apakah hanya aku yang sanggup untuk melewati ini? :'(
0 komentar:
Posting Komentar