Minggu, 31 Desember 2017

ThrowBack. 31/12/17

2,5 tahun ini benar-benar hebat. korban perasaan jiwa tenaga, all those wasted tears, untold stories,  perasaaan yang dipendam dalam-dalam. segala usaha yang gue lakuin serba diam-diam, masalah yang gue tutup rapt-rapat biar ga keliatan galaunya walopun bocor dikit gapkapa. Gue gapernah nyangka kalau hidup gue dalam 2,5 tahun belakangan bener-bener menjadikan gue lebih dari ekspektasi gue seorang diri.

Berawal dari mutusin buat merantau, jauh dari keluarga dan temen2. jauh dari zona nyaman. jauh dari orang yang bener-bener gue sayang. sampai mutusin buat membuang sepersekian kenangan, dan berusaha menghadapi kenyataan dan menelannya bulat-bulat tanpa ampun. Gue merantau ke kota orang, winda yang manja dan malesnya kebangetan, but then i swear that i could prove you gue manusia yang cukup tenang dan sangat independent actually. Gue mencoba mandiri di tempat asing, di tempat orang-orang baru, tempat dimana gue harus belajar adaptasi yang lumayan hebat versi gue sendiri.

Gue inget gimana pertama kalinya gue ikut bakti sosial di kota orang juga. Tempat dimana gue menimba ilmu sampe banjir dimana-mana. pertama kali gue ngabdiiin diri gue di masyarakat yang jelas menjadi "cinta pertama" gue yang ofc gabakal gue lupain. Sampai kepada gue memutuskan untuk memasuki organisasi keilmiahan, tempat dimana gue pertama kalinya berani pulang naik motor tengah malem, hanya demi nyusun karya tulis ilmiah pertama kalinya. Tempat dimana gue started buat ngenal banyak orang dari fakultas lain.

Memasukki 2017, gue menjadi pengurus 2 organisasi internal sekaligus.. yang buat gue kembali jarang aktif di UKM tersebut. Pertama kalinya gue ngurus sesuatu yang bersifat "kerja fisik, tenaga dan pikiran" gue gapernah tertarik di dunia organisasi dan entah kenapa gue setiba-tibanya ingin membetahkan diri. Yang buat gue seneng sekaligus feels like cursed adalah, ketika semua orang nganggap gue sebagai orang yang ambis, namun perihal organisasipun mereka masih "jagoin" gue. Kadang gue merasa kesal sih, karena sejatinya manusia sehebat apapun tentu hanya bisa ahli dalam satu hal aja.

Masuk lagi ketika gue ikut PHBD, dan memasuki tahap presentasi di depan dewan juri yang berasal dari dikti... tempat gue pertama kalinya duduk mesra di kolam renang hotel berbintang di makassar. *Kampung?Iya emang maafin:")* dan pada bulan mei, gue ngikut sebuah forum pelatihan kepemimpinan di FK, yang membuat pergaulan gue meluas lagi dan merupakan forum yang sangat-sangat gue sukak, karena kebersamaannya yang cukup kuat.

dan tepat di bulan yang sama, gue dipertemukan sama orang yang gue pikir bakal stay cukup lama dalam kehidupan gue. Pikir nih ya, pikir.. wkwk. tapi ternyata nggak. Gue ga patah hati sih, tapi disini gue yang salah karena gue merasa lebih nyaman buat sendiri. DAAAN PARAHNYA GUE GATAU SAMPE KAPAN:( wkwkwk. naah memasuki libur, mungkin udah gue ceritain secara mendetail di entri gue sebelumnya, karena liburan 2017 kemarin merupakan liburan gue yang paling berkesan dimana gue gabisa berhenti jalan sama orang-orang. dimana gue merasa gue cewek paling bahagia di bumi ini!hahaha

ohya, satu hal juga yang buat gue sulit merupakan 2017, yakni banyak kenangan yang gabisa gue sebutkan satu-satu. terutama perihal sesuatu yang pengen bgt gue dgr, dan ternyata iya gue udah dgr dan gue pikir pernyataan tersebut bisa merubah sesuatu, tapi ternyata ngga. ngga sama sekali. oh iyaa, pada bulan agustus, gue jalan bareng orang untuk nonton PIMNAS, dan entahlah mungkin itu pertama kalinya gue senyam senyum sendiri saat pulang walopuuuuuuuuuun gue sadar itu mungkin pertama dan terakhir kalinya. karena gue merasa khilaf siih jugak")

di bulan oktober 2017, gue ngambil tanggung jawab sebagai seorang Liaison Officer (LO) dimana gue LOin Universitas Negeri Surakarta, UNTAD, dan ITS. gue ngerasa sok jago bgt WKWKWK padahal ga ada apa-apanya. pergaulan gue kemudian lebih meluas lagi kayak jaringan sinyal yang mengindonesia *anggap saja gue vicky syu*.

Pada bulan November, pertama kalinya gue presentasi karya tulis nasional di hadapan orang-orang banyak *yang merupakan murni ide gue* walopun belum berhasil menggenggam juara, kata panitia sih peringkat ke 4 dgn selisih poin 10 dgn peringkat 3. Sedih gaklo?wkwkwk. dan belum berhenti sampai disitu, pada bulan november dan desember gue terlibat kepanitiaan latihan kader kesehatan pada organisasi se makassar, dimana gue membangun relasi lagi sama anak-anak kesehatan yang iyasih gue seneng karena bicaranya nyambung dan orang-orangnya pada asik.

LIFE IS HERE.
gue gapernah nyangka kalau ternyata 2017 gue bakalan seindah ini. gue merasa super senang dan sebenernya ga terlalu nargetin banyak hal di tahun ini but it surprises me better, better than i expect! daaaan waktu yang gue nanti nantiin udah di depan mata. Selamat berproses kembali di 2018! BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIIIIM<3
Share:

Senin, 18 Desember 2017

Sebenernya...

Sebenernya, besok gue ujian osce penutup di semester ini mengenai gigi tiruan, tapi gue mager banget.

Kalau ujian gue selalu punya undangan belajar rutin, parahnya gue adalah orang yang sangat mager kalau ga dijemput, dan sangat susah buat nolak at the same time too.

Nah, sebenernya... perasaan gue lagi ga karuan. mungkin karena bingung nentuin kapan pulang, karena sampai sekarang gue masih dibujuk untuk jadi steering dalam prosesi pengkaderan 126 mahasiswa baru, tapi gue lebih merasa pengen nikmatin libur gue. Gue merasa masih terlalu kanak-kanak dan gabisa acting marah-marah, gue hanya bisa marah teriak teriak sama orang terdekat fyi walaupun ini ga penting sih. dan main point nya gue masih merasa belum pantes.

Sebenernya lagi, gue barusan melepas jabatan sebagai sekretaris panitia lembaga medis se-makassar. garis bawahin ya, panitia bukan pengurus wkwkwk. Kegiatan ini terselenggara dan melibatkan banyak institusi medis just like BBPOM, dinkes, RS, BPJS, dan sebagainya. Otomatis hawa capeknya masih berasa banget. Nilai plusnya gue punya pengalaman lebih dan kenal lebih banyak lagi sama banyak anak-anak medis, just like FK, keperawatan, FKM, dan sebagainya.

dan sebenernya lagi, 
gue agak pengen nanya nih...
Just in case kalau lo disuruh buat kopi oleh si A, untuk si C. tapi si B tiba-tiba pengen juga, but si A ngelarang, at the end fix nih ya lo tanya si A, tapi si A geleng dan bilang nggak.
saat kopinya jadi dan lo nganterin kopi tsb, dan semua orang lagi rapat... dan setiba-tibanya si A ngambil kopi dari tangan lo, dan ngeliatin lo seperti ada yang pengen dibilang dan semua orang diem dan kode-ing each other...
Respon lo gimana?

atau juga lo the only one yang diajak foto berdua padahal lagi diantara banyak orang.
Respon lo gimana?

dan masih banyak lagi sih.
tapi...kok gue yang lumer dibuatnya ehahaha. engga sih, bergaul sama orang emang harus antibaper. but guys, at least gue pengen bilang

Happy judicium day, happy hippocratic oath untuk sosok adorable yang gue gambarinnya disini gajelas bgt. wkwkwk, sukses selalu. Terima kasih untuk arahan dan bimbingannya, selama beberapa minggu terakhir :)
Share:

Kamis, 30 November 2017

Cari Aku

Jika suatu saat tidak kau temukan kata kita dalam sajak-sajak tua ini,
cari aku di sisa-sisa ingatanmu yang menguap karena jarak.
cari aku di gumaman orang-orang banyak.
cari saja aku pada setiap titik yang diselubungi koma.

Cari aku pada setiap ruang-ruang kosong di awal sajak ini.
Cari aku pada deburan tawa yang telah dikubur oleh lautan.
Cari aku di sela-sela suara doa yang menjuntang menghantuimu setiap hari, barangkali itu titah suaraku yang terpendam bertahun-tahun.

Bungkam saja rindumu, Usah kau cari aku.

#Moodmalam-malam


Share:

Sabtu, 18 November 2017

History repeats,

Today i was having a big heart attack, but this feels like repetitive condition. It was exactly the same date when i felt i supposed to win on a competition but right on the same date it happened, just like history repeats (ttg idealisme dan kawanannya)
Berangkat dari latar belakang, karya tulis pertama gue yang tembus adalah tulisan ke 4 yang gue submit. Selepas dari itu, karya tulis ke 6 gue tembus sampai tahap 3 (gue cukup bangga karena ini program dikti, dan dari 4ribu proposal yang disubmit, gue masuk 400 besar se nasional), dan butuh so much effort buat arrive disini. Gue tembus jadi finalis (lagi) di tulisan ke 10, mengenai literature review or sebuah gagasan dimana gue introducing sebuah metode untuk meregenerasi gigi dengan memanipulasi pergerakan sel (jadi gigi lo kalau lubang bisa tumbuh lagi kalau pakai bahan ini) namanya litrev tentu penelitian orang lain ya kan, tapi tugas gue adalah mereview dan mengkaji sejauh mana keefektifannya.

Tepat tadi siang gue jadi peserta terakhir dengan segala optimisme yang gue bangun. So sure, i do believe everyone paid their attentions to me karena the room was so silent. Gue present ideas dengan 2 anggota gue lainnya dgn sedikit kacau but control-able. Sampai di komentarpun, ada beberapa hal yang memang disoroti namun semuanya dapat aman terkendali. Bahkan tiba saatnya ketika direktur RSGM menanggapi dan bahkan kata-katanya yang keluar yakni “ah...mungkin kita kira sudah jelas siapa nilainya yang bagus kayaknya ini, ya prof” hati gue sedikit tersenyum dan gue sok sok tenang saat di depan. Sampai turun ke arah peserta, gue bahagia.

Namun ternyata saat pengumuman, semua bergeser dari ekspektasi. Gue coba sok bahagia dengan salaman dengan delegasi yang menang, tapi temen2 panitia mereka seolah baca hati gue. Hhhh kalau bisa gue nangis di tempat gue nangis wkwkwk, lemah ya K yang gakalah sedih saat gue jabat tangan sama direktur rumah sakit, dan beliau seketika berhenti dan senyum ke gue “tadi bagus banget loh. Oke banget” gue hanya tersenyum sedih *ahahaha* dan juga langsung membalas dgn jempol juga wkwk. Dan yang paling ga kalah sedih, banyak orang meluk gue dan bilang “tadi keren kok. Tapi mungkin belum rezeki ya” gue gatau lagi harus ngomong apa, subjektifitas dan objektifitas juri itu berbeda-beda. Gue sedih pake banget guys, mungkin gue salah karena gue ga banyak usaha, ga banyak doa, ga inget Allah banyak-banyak. Tapi entah kenapa gue seperti tertampar keras-keras, dan gue kalau sedih pengen ngurung diri.

Gue bukan orang yang suka nyerah, tapi susah loh ya ketika lo udah hancur tapi berusaha ngumpulin serpihan nyawa lo lagi. Gue gatau niat gue yang bergeser atau gimana, padahal gue udah komitmen buat ikut lomba untuk proses upgrading diri (wkwk yakali entar gue jadi peneliti) tapi somehow piala dan money oriented gabisa dihindari.

Winda sedih yaaAllah, Winda minta maaf.
Share:

Kamis, 09 November 2017

Cukup Satu Kejadian (2)

Instead of kejadian-kejadian ghoib, akhir-akhir ini gue lebih sering terlibat dalam kejadian-kejadian emosional. udah lama ya gue gak coba ngelawak dalam blog ini, hidup gue mendadak jadi serba serius di dunia perkuliahan uhumT^T

Entah kenapa gue lumayan sering dibersamakan dalam suatu event yang buat gue deket, tapi semua hal yang terjadi di depan prognosisnya masih questionable. contohnya kemarin gue sempet jadi volunteer sebagai tutor basic learning se-unhas. dan gue dipertemukan sama 40an adik-adik dari semua fakultas yang kemudian dikumpul dalam suatu ruangan untuk menerima materi selama 6 minggu. Gue kenal dan sharing banyak sama dosen-dosen dari fakultas lain yang sempat masuk, dan 3 diantaranya yang paling membekas dosen dari teknik pertambangan, beliau sharing soal s3nya di malaysia, sharing mengenai kehidupan tekniknya, soal agama dan usaha-usaha yang mesti dilakukan dalam hidup. Ada juga bu nursaadah dari sastra inggris yang penyayang dan cerewetnya minta ampun yang buat gue nyaman easily. Lain lagi halnya dengan pak amir dari ekonomi yang kita sama-sama capek nanganin maba yang kemasukan yang bikin gue ngalamin kehidupan supranatural di bawah alam sadar ngelawan kekuatan batin gue *gue ga minta digampar*we got bonded easily.

Gue masih inget ketika gue pertama kalinya lihat dan pegang orang kemasukan secara live!pening gue kalau inget lagi. gue bicara sama jinnya bro!entah karena dia si jin tertarik sama gue atau gimana, gue bujuk jinnya supaya keluar, nanya-nanya motif jin masuk ke tubuh si adek, gue udah kayak kantor polisi aja btwT.T hati gue rasanya pengen nangis ketika liat si adik teriak dan ketawa, terus denger suara ayam berkokok yang bikin gue merinding tiada tara. and since then, setelah 1 jam penyembuhan *ini kesannya gue kayak dukun beranak* si adik...jadi deket sama gue walopun gue kadang rasa merinding gue ga bisa hilang:|

Lain lagi ceritanya ketika gue jadi LO untuk universitas lain. gue jadi deket sama anak untad, mas barok dari its, ulfa dari ugm, dan trio elmumu dari UNS. Gue sharing soal kehidupan gue dan mereka juga sharing soal kehidupan mereka yang buat gue seeing another's perspective. I adore them much. gue inget bgt saat si mutia yang gapernah nyusahin, yang baik baik banget, yang selalu bahagia everywhere everytime 24/7 lompat kegirangan dan meluk gue saat di pantai losari. "mbak aku seneng loh kesini, ini pertama kalinya aku keluar pulau jawa!" entah kenapa gue tanggapin dengan sangat emosional juga, which means gue turut berbahagia karena ikutan seneng bisa beri kebahagiaan di orang-orang banyak.

Belum lagi untad yang nyusahinnya minta ampun. Otherwise mereka jadi kakak yang baik buat gue, delegasi paling rempong dan banyak maunya tapi caringnya kebangetan juga. Gue minta tissue dan beli apapun mau wkwkwk, mereka main and being so nambongo ketika lagi di rotterdam dan akhirnya gue kalah taruhan dan harus traktir cotoT---T kempes dompet gue. Oh iya, mas barok dari its yang malem-malem kesakitan karena sakit gigi. Gue nyaranin beberapa obat, dan dia sempet curhat selalu sikat gigi dan kumur betadine. Kita sharing soal keilmuan kita masing-masing, dan orangnya super seru hahahaha. gue masih inget ketika di rotterdam masnya bilang "kak windaa.. dokter ga boleh takut panas loh. panas kan sehat" yaudah si mas barok lanjut berantem lagi sama anak untad.

Beberapa julukan seperti duo serigala, miyabi syariah, tante heboh kita lemparin satu sama lain. makan bareng, tidurnya juga hampir bareng, daan di waktu pulang mereka pada ajarin gue lagi rabi apaan gitu namanya. yang buat gue terkesan bego-_-' gue seneng loh guys, sekaligus baper juga apalagi pada saat perpisahan gue hampir nangis, kita pelukan bareng, dan diiringi sama lagu dari the rain-jabat erat. L-E-N-G-K-A-P!
Share:

Sabtu, 04 November 2017

Wondering

Sejak kecil gue hanya punya satu cita-cita yakni Jadi orang baik. Titik, ga pake koma. Gue bercita-cita seperti itu karena gue dibesarin di lingkungan yang gak seideal bagaimana paradigma pemikiran gue dibentuk. Entah kenapa kriteria idealisme gue terlampau sempurna, sehingga gue cepat kecewa ketika segala hal gak sesuai ekspektasi gue. gue masih inget ketika gue bilang sama ibu saat berumur 5 tahun, "ibu saya mau jadi pembantu saja kalau besar. bantu bantu orang" dan ibu gue seketika langsung marah dan gue balesnya nyengir doang.

No one's immune from life's tragic tragedy.
Masih jelas di ingatan gue saat gue kecil rumah gue dilemparin batu sama tetangga yang buat semua kaca jendela rumah gue pecah. Gue masih ingat bener saat ayah selesai dari jabatannya karena permainan politik keluarga gue sendiri. Gue masih inget ketika tante gue marah besar hanya karena gue komentarin bajunya yang kusam. Gue inget kok, saat gue kecelakaan di tengah pandangan gue yang berkunang-kunang.. dalam keadaan setengah sadar malam itu gue minta maaf ke om yang gue tabrak meski gue yang apa apa, mereka gak kenapa kenapa. Gue masih inget segala naik turun yang dialami keluarga gue, bahkan sampai gue berdiri di titik ini.

Gue suka heran sama people nowadays yang bersikap rude tanpa perasaan. yang gak merhatiin kata-kata sebelum mereka bicara. yang selalu marah tanpa minta penjelasan terlebih dahulu, yang selalu merasa sok benar, yang selalu mau jatuhin orang padahal derajat mereka gak bakalan otomatis jadi naik kalau jatuhin orang, yang gak pernah berusaha nutupin kekurangan satu sama lain, yang selalu mencaci kekurangan orang.. bahkan gue selalu wonder kenapasih orang-orang ga selalu menitikberatkan kekurangan orang secara fisik misalnya,padahal mereka gak pernah bisa ngatur hal sekompleks itu. misalnya, ketika orang punya rambut keriting, badan gempal, kulit hitam, mereka ga sadar meski dalam bentuk seperti itu, nyatanya itu anugerah bagi sebagian orang.

Sampai detik ini, sifat peragu dalam diri gue masih melekat erat. Seperti yang gue bilang sebelumnya, gue ga pernah percaya orang sampe detik ini. Even my own self. dan gue jamin ga pernah ada orang yang tau gue secara mendetail, even kedua orang tua gue. makanya mungkin suatu saat nanti gue pengen punya psychologist pribadi yang nulis segala catatan hidup gue, biar orang bisa banyak banyak belajar *emang gue siapa:")wkwk*

Nah inti dari entri gue sebenernya disini. di kehidupan kampus gue berusaha bersifat ideal, dengan berusaha gakbaper dengan keadaan, dengan bersikap baik, bersifat sebagai a healer, someone who could  be counted, when you need help. Tapi di satu sisi, gue takut... gue justru dimanfaatin sama orang-orang. just like, minta jawaban. hal sekecil itu tapi gue gapernah ngeluh saat mereka minta jawaban, for these past 5 semesters that i have been passed, i wonder if they would do the same to me someday. Disini gue ga bicara soal cost fallacy seperti kata buku the art of thinking clearly. tapi gue gak pernah coba dan gak niat buat nyoba, atau ngetes those people. gue masih terlalu takut untuk menggantungkan harap di orang-orang, karena gue yakin mereka ga bakalan lakukan hal yang sama ke gue. Justru for some people yang gue jarang berinteraksi, gue bisa screen mereka bakalan tulus bantuin gue apa adanya. sekian curcol gue siang ini, makasih udah bacaa wkwkwk
Share:

Rabu, 01 November 2017

Cukup Satu Kejadian

Hellooooo fuhfuh akhirnya gue balik lagi.. jadi akhir akhir ini gue sibuk super duper elah. Sebulan kemarin, senin-minggu, bohong kalau gue gak pulang di bawah jam enam sore. Malahan kemarin gue sempat pulang jam 1 subuh, jam 8 nya balik lagi selama 3 hari berturut-turut dan sekarang gue lagi dikejar deadline hummT-T ngeluh mulu nih

Hmmm!jadi, kemarin gue balik lagi ke ukm setelah sebelumnya gue sempat vakum. di event besar kemarin gue sempat baper, jujur gue juga sempat sedih.. ya karena bertemu seseorang tapi kok rasanya hampa. Cielah. aktifnya gue kembali ke ukm bukan karena alasan spesifik kok, lebih ke karena gue merasa masih less-contributive. Gue masih inget bener cerita ke kalian melalui blog ini dengan menggebu-gebu, perjuangin buat masuk ukm yang gue idem-idemin sejak dari maba. tapi kok ternyata, pas udah masuk gue lepasin gitu aja, im so far from that way, that prinsip btw hehehe.

Gue orang yang bukan easily lepasin sesuatu yang udah gue pegang kuat. dan kali ini gue jadi LO, awalnya gue pegang ipb, eh ternyata si doi ngundurin diri dan ujung ujungnya gue dapetnya untad juga hahahaha aduh maafin gue jayus. nah pas hari H agak awkward gitu...dan pas hari kedua, ternyata LO yang lain banyak yang gak dateng dan gue yang masih merasa asing, hanya karena memegang teguh tanggung jawab gue maksa diri gue yang super gaknyaman sama some people, apalagi people yang cerewet tapi istilahnya "dia diaji saja", jujur gue ga sanggup tapi disanggupin.

pas istirahat... entah kenapa gue punya naluri pengen nyapa anak UNS yang lagi sendirian gak ada LO. sebelumnya mereka sempat nitip makanan mereka karena mau nunda makan dulu katanya, lagi nahan gugup mau presentasi. Eh ternyata... pas gue sapa mereka super duper seru banget, anak ekonomi, dan semuanya adalah perempuan yang bisa gue jamin agamanya, adorable in their ways. Diantara mereka bertiga, gue paling deket sama mutia bcs doi orangnya extrovert bgt dan suka ngelawak. Baik dan super welcome bgt yang bikin gue seketika merasa nyaman sama orang baru, dan juga ada mbak mufidah sama el, baik juga koooook!<3

Keesokan harinya gue field-trip dan dampingin anak untad yang rempongnya minta ampun. semuanya anak daerah, bukan asli palu sih tapi apa ya..kamseupay hahahaha. gue merasa bukan lagi jadi LO tapi mereka yang lagi LO-in gue karena mereka delegasi yang super rempong dan banyak maunya, paling cerewet... eh tapi caring banget deng! maybe karena gue lebih adik kali ya. entah kenapa setiap kali gue capek ga pengen dateng, gue selalu keinget sama mereka lagi. ibu dan ayah selalu ngajarin gue untuk bersikap agar kita bakalan diinget sama orang.

"lakukan sesuatu yang bikin orang bakalan ingat sama kita" makanya judul entri gue kali ini cukup satu kejadian. Di pantai losari, kita shalat jamaah dan lesehan makan siang bareng di tengah terik yang menyengat. Gue sharing soal kehidupan kampus gue dan mereka juga sharing soal kehidupan kampus mereka di solo dan palu. Rupanya si rombongan uns lagi ngenyam pendidikan d3 disana. Lo ternyata gak bisa judge the book by its cover.. kadang gue pengen nanya sih, kenapa mau ngambil d3, kenapa gak s1. tapi lo diciptakan berbeda-beda untuk dapat menghargai perbedaan itu, bukan melakukan pembedaan, jadi gue bungkam lagi mulut gue:|


Share:

Sabtu, 14 Oktober 2017

13 Oktober 2017

Nampaknya gue mulai kehabisan ide buat ngasih judul di entri gue kali ini. gue ngutang banyak hal soal tulisan gue, banyak ide-ide dan curhatan curhatan yang hanya terbatas untuk berkecamuk dalam pikiran tapi belum dapat disampaikan secara layak disini. khusunya ke pad dan ain, my-writing-vibes walopun gue gatau apa arti vibes sampe sekarang:") hahaha

nah! tampaknya gue lumayan seneng kemarin *tampaknya* banyak hal yang buat gue seneng sih. aaand jadi gini, ceritanya gue udah masuk di blok bedah mulut 2 (oromaxillofacial II) kemarin. kalau di bedah mulut 1 gue belajar soal cabut gigi dan jahit menjahit, soal pengobatan dan penanganan pada pasien khusus seperti epilepsi dan trigeminal neuralgia (sindrom sakit seperti terbakar listrik) di blok ini gue diajar hal-hal yang lebih kompleks, seperti tumor, pembedahan abses, jahitan demi jahitan kompleks, sampai materi materi yang pastinya gue masih merasa asing (maklum, baru jalan seminggu)

kebetulan nih ye, temen gue consult gitu soal benjolan pada rahangnya yang terlihat "aneh" ke dok R, spesialis bedah mulut. sontak temen2 gue tentunya kaget dong ya, karena after 2 years kok baru sadar ada sesuatu di rahangnya. dan dokter menyarankan agar si kahfi ini foto panoramik dulu dan wajib membawanya besok saat perkuliahan. nah langsung di hari kedua, saat CSL berlangsung alhamdulillah analisis dokter menyatakan bahwa benjolan pada temen gue tsb bukanlah tumor,melainkan penebalan otot oleh karena keseringan mengunyah 1 sisi. gue yang penasaran juga melihat beberapa temen yang sok2an check up mengenai rahang mereka yang clicking, gue ikutan maju ke depan. entah apa yang ada di pikiran gue saat itu... gue consult juga dan throwback mengenai kejadian 3 tahun lalu.

awalnya dokter menjawab pertanyaan temen gue dan bilang
"mungkin kamu terlalu banyak makan yang keras. memaksa rahang kamu, yaa contohnya makan gore-gore. tau tidak gore-gore?"

dan dengan pedenya gue jawab "saya tau dok" *senyum selebar mungkin sampe otot gue nyeri*
*gue optimis maksudnya pasti daging yang kayak di palu*

sontak si dokter ngalihin pandangannya ke gue
"iya yang jagung yang sering orang bugis bikin itu kan...."*dia ngangguk yakinin gue* *gue senyum awkward* *ikutan antara pengen ngangguk dan geleng kepala*
.
.
.
*hening*

setelah selesai, gue ancang2 angkat tangan. gue udah siap banget untuk merangkai kata demi kata sedramatis mungkin WKWKWK. pertanyaan tersebut gue buka dengan retorika emosional *BOHAHAHA*

"dok, 3 tahun lalu...saya mengalami kecelakaan hebat"

di awal kalimat, gue merasakan perubahan ekspresi dokter dengan bahasa tubuh yang mulai menseriusi perkataan gue. raut wajahnya sedikit bergerak, artinya respon dari cerita gue berbuah manis.

cerita demi cerita,
"...yang ingin saya tanyakan dok, apakah benjolan dan ketidaksimetrisan wajah pada pipi kanan saya merupakan pertumbuhan dari jaringan parut, cacat pada otot saya atau ini adalah tumor?"

"kalau mata kamu kemarin biru, berarti ada fraktur di 1/3 maksila atas atau tengah"
dan beliau suruh gue menggigit dan membuka mulut

"aman, gak ada deviasi atau pergerakan dari rahang kamu" *gue bernapas lega*
"sempat ct scan kemarin?" beliau lanjutin pertanyaannya.
"dilarang dok sama dokter sarafnya. karena lagi dalam pertumbuhan jaringan otak"
"siapa bilang?kalau kamu kemarin gegar otak ringan, harusnya bisa di ct-scan. itu benar benar not common sense" gue geleng dan berusaha jelasin  gue masih SMA saat itu dan si dokter bener bener ga terima.

akhirnya ya... setelah 3 tahun gue bertanya tanya tentang pipi gue sebelah kanan. mungkin ini alasan Allah menempatkan gue di fkg, biar dapat jawaban yang lebih riil dan lebih puas. dan kalau kalian pengen tau gue harus menjalani pemeriksaan apa selanjutnya?yakni ct scan 3d, untuk pemeriksaan otot dan soft tissue lainnya. but so far dokter berusaha yakinin gue kalau gue bener2 gak apa apa dan diakhir kata....

"oini ndapapa kok. masih tetap terlihat j*n**s* " sontak gue diteriaki seangkatan. hati gue bener2 dibuat geger!!!!!

_________________________________________________________________________________

Mengenai kebahagiaan kedua, kemarin adalah ulang tahun ketua angkatan gue. kebetulan gue dianugerahi angkatan yang bener bener kompak kayak keluarga, yang bisa ngerti gue lebih dari gue sendiri. as always ada surprise buat si ketua, doa doanya bikin sedih lho... "semoga sama sama lulus jadi dokter, dan janganki lupa temanta" gue baper setelah setiap ups and downs yang udah kita lewatin sama sama.

dan kebetulannya lagi... saat praktikum setiap individu diwajibkan membawa telur, tapi ternyata gak kepake. and guess... telurnya diceplok semua di zul, dan parahnya apa(???) semua saling kejar, saling lari buat balas dendam yang buat fkg seperti tawuran. bahkan di depan maba pun kita kejar kejaran kayak anak kecil yang baru lepas dari kandang. i cant ask for more. i am so blessed for today!!Alhamdulillah:)






Share:

Sabtu, 23 September 2017

Selasa, 18 Juli 2017

Kepulangan ketiga

Ini adalah kepulangan ketiga gue pada masa perkuliahan. di kepulangan ketiga ini, something just stepping aside from its normal way.. gue seketika berubah jadi seorang ambivert yang hobinya jalan mulu, walaupun ujung ujungnya gue tetep masih butuh days dimana gue charging my self up, out of people ngurung diri dalam kamar being primitive as what i have always loved to do.

Kalau kata saudara gue @mnfiqrii di salah satu tulisannya, bahwa pulang merupakan keikhlasan yang tidak ikhlas maka hasil diskusi gue bersama saudara ukang dan obhi, gue fix menyimpulkan kalau pulang adalah kenikmatan yang tidak nikmat... karena gue akan selalu ikhlas untuk pulang, tidak peduli berapa nikmat atau tidak nikmat yang gue dapetin saat pulang, gue akan selalu mengalirinya dengan ikhlas lahir batin.

Di kepulangan ketiga ini, gue merasa lebih meresapi makna kepulangan. Its such a breath of relief oc yak.. Tapi, kata orang sebelum memaknai apa itu pulang, kita harus tau dulu alasan mengapa kita pergi.. #TSSSAgh

Tetapi lantas,
apakah setiap orang benar-benar tau kemana ia pergi?

Mengenai nikmat kepulangan, akan tetap sama. Tentang semilir angin berhembus tidak peduli seberapa teriknya matahari, atau juga udara segar selepas subuh dan aroma asin laut yang begitu khas. Disitulah ingatan gue mungkin akan selalu tinggal, khususnya bagi gue yang menghabiskan hampir seluruh kehidupan gue deket laut. Sayangnya, bukan ini yang selalu buat gue nangis ketika balik lagi untuk merantau, melainkan nikmat yang enggak lo dapetin ketika lo ngerantau; nikmat mencium tangan kedua orang tua lo di 5 waktu. Sebuah nikmat yang selayaknya ga boleh dilewatkan menurut gue. Sounds melanholic tapi inisih yang bikin gue sedih berkepanjangan. What if and another if...

Jika tadi adalah nikmat primer yang bisa gue maknai dari kata pulang, maka nikmat sekundernya adalah gue lagi lagi diburu hutang untuk berkontemplasi sehingga melahirkan entri ini.awalnya gue begitu seneng luar biasa, ada perasaan yang gue gatau ini apa... ketika gue bahagia ngelihat kehidupan temen temen gue yang perlahan mulai berubah, satu per satu. Moment dimana finally lo bisa respek sama orang dengan pilihan hidupnya masing masing.

Sederhananya, pulang kali ini bakal buat gue selalu inget ketika fandy jemput untuk tarwih bareng dan naskun malam bareng, gue bakal inget saat GRD38 ke padang jese, berkontemplasi, clarifying whats left unsaid *apasih serta mengajari satu sama lain untuk ikhlas mengenai apa apa saja yang sudah terjadi di belakang, ditemani dengan dinginnya udara pegunungan serta kerlap kerlip kota palu dari atas yang menurut gue, ga ada tandingannya bro. Gue bakal inget ketika cowok grd yang kali ini hampir keseringan untuk menjadikan rumah gue sebagai sekret. baik main ps, tempat cerita, atau hanya sekedar main keyboard hingga ibu gue kewalahan melayani tamu yang kata ibu, "buatkan kamar saja satu" alih alih ga perlu repot untuk selalu pulang jam 12 malam. Atau saat stavolt and the gank bertamu saat lebaran dari sore sampe malem, dan dalam kurun waktu tersebut hanya bahas soal "definisi bahagia" yang sebenernya ga berujung, dengan jendral sebagai pemateri. Gue bakal inget ketika gue having trip bersama GRD ke pusat laut. Those magnetic-views. Atau iki dan perky yang suka jemput tiba tiba kalau malam. July party and that-back to high school-theme, kegilaan setelah 2 tahun gapake baju SMA, ya kemudian dipake lagi. alhasil wajah kita ternyata ga berubah, teteup sama kang, neng.

Atau juga kisah anjasmara gue yang kalut naik turun BHAHAHAK. Or gue mendadak deket sama orang as a bestfriend. Or lagi orang-orang yang dulunya-gue-jarang-diajak-jalan kembali diajak jalan, even if i already been here guys. That was only making me missing them so much more. I feel loved, you know.

Atau juga, nayla yang sekarang tingginya udah kayak pohon kelapa aja, yang selalu dibubuhi kata "assalamualaikum, sorry ee" di setiap langkahnya, dan anak kecil ini malahan gamau tidur kalau dia belum dimaafin. Atau juga ingatan gue yang selalu tertuju pada keluarga gue yang setiba-tibanya hampir tiap hari jalan ke rumah. Teduhnya laut dan langit di citraland. Raut wajah penuh tawa bahagia ketika ibu dan tante gue-duo-gendut who were trying to push mobil-mobilan di citraland but failed, ended up of laughing out loud. Kesibukan 2 kakak sepupu gue yang mau nikah di akhir tahun, Atau perihnya kisah putri.. when she accidentally figured it out that dia adalah anak angkat di masa labilnya, and it hurts our big family like so much. Atau juga setiap tawa bercampur rasa takut yang gue dapetin ketika satu keluarga besar gue sempit sempitan naik perahu yang besarnya kayu perahu titanic (emangada), atau juga soal kamu. #lahapanih

Soal Ketidaknikmatan
Pulang dan tidak nikmat nyatanya 2 hal yang menuai paksa ketika dibersamakan. Tidak nikmat di kepulangan kali ini... mungkin hanya soal terror organisasi, lebih tepatnya tanggung jawab di tanah rantau. Tidak nikmat yang seringkali disebut tidak ikhlas oleh teman gue, dari sebuah kepulangan yakni ketika dihujam pertanyaan kapan lulus? atau juga soal jodoh jodohan atau soal lamar lamaran yang datangnya udah kayak orang demo aja. yang pengen gue sampein sih, mimpi dan karir gue masih panjang. ehehehe

Sampailah kita di akhir entri guys. Sebenernya, apa yang gue cari dari sebuah kepulangan, udah gue dapetin. Gue juga mau berterima kasih ke elo, karena selayaknya gue udah dapt jawaban dari kesabaran yang udah gue jalanin. Justru gue sekarang lagi bingung..apakah dengan banyaknya kenangan yang gue tumpat di kepulangan ini, lantas menjadikan gue lebih kuat atau lebih lemah ketika balik ke tanah rantau nanti... semoga saja jawabannya adalah apa yang gue butuhin, bukan sekedar apa yang gue inginkan. :)
Share:

Minggu, 09 Juli 2017

-

"Kau rumah yang membuatku lupa pulang. Kau petang. dan burung-burung mencari sarang. Kau senyum yang ku sembunyikan dari kemarahan ibu"
Share:

Kamis, 22 Juni 2017

Perihal, kamu

[EDISI CURCOL]

Saya mendesah pelan, perihal suatu hal yang tidak pernah lepas dari pikiran saya akhir-akhir ini. siang dan malam, pagi dan petang, saat bangun dan terlelap, saat istirahat maupun beraktivitas sekalipun, lagi lagi kamu datang menghantui saya dengan wujud dalam berbagai bentuk. kadang kamu datang berwujud skenario dan mimpi mimpi yang pernah ada. tapi esok harinya kamu datang lagi dalam wujud asam manisnya kenangan.

Allah begitu baik, Tiada habisnya kesabaranku ditenun menunggu untuk orang yang seperti kamu. Sudah hampir 3 tahun saya berdoa dengan nama yang sama. Bercengkerama denganNya perihal kamu dan segala egomu. Perihal kamu dan segala impimu. Berharap semesta mengamini kita dan mimpi mimpi kamu, setidaknya. Kiranya bila untaian mimpi itu masih bisa menjulur kembali. Dan kiranya titah suaraku dapat diterjemahkan dalam sebuah lagu, maka akan ku pastikan doaku adalah lagu yang tidak pernah bosan untuk kumainkan kelak di hadapanmu.

Ribuan orang yang saya temui di tahun-tahun ini, namun saya kesulitan menemui sosok kamu di dalam mereka. Ratusan hari saya menyibukkan diri dengan segala kesibukan agar lebih mudah lupa. Puluhan hati datang menjadi penawar. Tetapi pada akhirnya lantunan doa saya kalah. Saya berada diujung asa dalam mendayuh sepeda itu. Batu-batu di jalanan menyeru untuk berbalik arah. Saya goyah. Saya lelah. Hatiku tertatih melangkah kepadamu.

Bukan kepulangan saya yang mampu menghadirkan kamu kembali. Namun kegagalan ikhtiar saya, perihal kegagalan saya mendayu pedal doa untuk berlabuh di hatimu, kembali. Sekarang saya justru memilih satu hati untuk berlabuh. Berteduh dari janji-janji ketidakpastian yang pernah kamu tawarkan. Tapi, ironinya saya masih belum sanggup menghapus mimpi kita. Doaku masih belum sanggup berganti nama.

Menertawakan kesedihan dan kebodohanku adalah hal yang tanpa sadar saya lakukan saat ini, setidaknya setelah hatimu berpaling. Namun bukankah tertawa juga butuh jeda? Bukankah deretan kata juga butuh jarak agar ia dapat terbaca?

Akhir kata, saya percaya bahwa Allah begitu baik untuk kita. Tenunan kesabaran itu akan menghasilkan sosok hati yang kuat dan tabah. Saya percaya Allah sedang menyiapkan jawaban yang paling membahagiakan untuk kita. Suatu saat nanti doa saya perihal kamu akan segera terjawab; Jika tidak di lain hari, mungkin di lain hati.

Share:

Kamis, 01 Juni 2017

Berharap kepada selain Allah


Jika kalian pernah baca mengenai tulisan gue kemarin soal jatuh hati (yang sekarang udah gue hapus karena sifatnya pribadi banget, gue lg di bawah alam sadar pas nulis) pasti kalian bisa menarik ulur benang merah kali ini.

Jadi kronologisnya, gue lagi chatting sama seseorang. kita sering sharing dan tukar pendapat mengenai agama, organisasi, dan sebagainya. namun ada satu hal yang ingin dia sampein setelah tarawih. Jadi yang lo bisa tebak gue nunggu setelah tarwih. Berhubung gengsi gue tinggi banget, gue gamau sama sekali hubungin doi duluan, jam 12an as always jam rutin tidur kita setelah chat berhubung mau sahur dan doi ga muncul juga gue langsung tidur.

Dan pas subuh, as always juga doi nge-line duluan. Dan yang bikin hati gue terenyuh terkelupas perih sakit, doi seolah ngungkit perasaan terpendam gue. “nda kecewa jki?”

Btw siapa sih gak kecewa kalau nunggu orang, dan ternyata dia ngelanggar janjinya? Tapi yang buat gue makin terenyuh lagi karena beliau nyatain “nda boleh sepenuhnya kita berharap penuh manusia. Berharap itu sama Allah dek”

Tapi apa ya… hati gue perih banget denger statement tersebut. Gue sejenak kayak kilas balik masa lalu gue sebelumnya, dimana sejak kecil ayah dan ibu selalu mewanti-wanti untuk tidak berharap kepada orang lain, proudly and arrogantly gue saying kalau gue bener-bener anak mandiri walaupun harus nanggung semuanya disini *nunjuk hati*

Ibu gue selalu bilang sesusah apapun jangan mengeluh, sesenang apapun jangan berlebihan. Bukti konkrit keluarga gue gapernah ngeluh ke orang lain mengenai masalah internal keluarga gue, lo hanya perlu terlihat just fine walaupun lo banyak masalah pikiran dan mungkin ini yang bikin karakter gue sebagai seorang introvert.

Sejak kecil juga ayah selalu marahin gue kalau gue justru menyalahkan orang lain perihal sesuatu yang gue gabisa lakuin. Walaupun ujung-ujungnya gue jadi pribadi yang pemikir banget, peragu dan juga cenderung nyalahin diri sendiri. Kilas balik lagi, selama gue kuliah.. apapun yang terjadi gue gapernah berharap sama orang lain walaupun gue udah mau pingsan kerjainnnya. Ospek pun begitu, gue ngelihat sesti yang dibantu sama fiqri dan mishfah ngga menjadikan gue pengen berharap juga sama orang lain buat dibantu. Dan saat SD-pun, gue nangis nangis kerjain peer aritmatika yang sehari bisa 500an nomer ga menjadikan gue minta bantuan ke orang lain untuk ngerjain hal tersebut. Be independent!

Tapi terkadang, kalau bicara soal hati gue masih lalai. Dengan sifat hati yang selalu berbolak balik, lalu kemudian sengaja ga sengaja pasti hati memupuk rasa harap tsb. Yaa wajar sih kalau orang orang pada bilang cinta itu buta. 

Dan setelah statement tadi, gue merasa jadilebih kuat dibanding sebelumnya. Gue merasa gaperlu berharap lagi sama doi*eh. Hahaha, engga deng. Dunia akan selalu lebih indah dan tenteram ketika lo percaya bahwa lo bisa ngelakuin semuanya tanpa bantuan orang lain. Allah akan menjadikanmu kuat dengan hanya berharap penuh kepadaNya. Berusahalah semaksimal mungkin! 

Satu lagi paragraf yang pengern gue utarain. jatuh cinta boleh, tapi jangan sampai buat Allah cemburu. Wassalam, selamat menjalankan ibadah puasa
Share:

Selasa, 16 Mei 2017

Bumi-ku

Teruntuk bumi yang kini menyelubungi pikiran langit.
Teruntuk bumi, orang yang baru saja ku kenal 7 hari singkatnya.


Sependek pengetahuanku, layaknya kata yang sering kau sebutkan saat kita bertemu...Cinta adalah suatu hal yang tidak terdefinisi. Demikian pula kagum, suatu hal non materi yang tidak diketahui rupanya. Namun bukanlah suatu hal layaknya perasaan yang berwujud non materi pada hakikatnya akan selalu sempurna?


Layaknya langit dan bumi yang diam diam selalu bertemu tatap, maka diam diam pula ada yang meluluh pada hati bumi.

Lucu rasanya saat diam kita bertemu tatap. Saling membaca pikiran masing-masing. Dan kamu, bumi.. Orang yang egonya tinggi mengaku sok-open-minded mampu mengeksploitasi pikiranku yang terlampau kaku.

Sudah lama rasanya aku tidak mengagumi orang sehebat ini. Merasa nyaman atas segala ketidaksempurnaan, merasa nyaman akan hal yang berwujud non materi, merasa nyaman ketika kau, bumi.. yang hebat dalam meluluhlantahkan benteng hingga memasuki jiwaku dengan kata kita.

Hati langit selalu tersungging malu ketika kau, bumi... justru memilih langit sebagai sosok yang mampu menjabarkan semua kalimat tersirat yang selalu engkau lafadzhkan.

Kagum tak melulu soal rupa,hanya soal hati. lalu anggap saja langit, sebagaimana hakikatnya akan selalu mengupayakan segala sesuatunya untuk bumi.

Jauh tak begitu jauh, dekat tak begitu dekat. Namun langit hanya ingin mengagumi sosok bumi dalam imannya. Berserah diri dan berharap yang terbaik, agar Allah tidak cemburu akan hati langit yang diam diam berharap besar pada bumi.

P.S: gue gak lagi kasmaran.
Share:

Kamis, 11 Mei 2017

LK 2 (2)

Inti dari tulisan gue sebenernya di point ini sih. Malam ketiga gue discreening sama ketua bem fk periode ini secara langsung. Setengah 12 baru mulai loh, pikiran gue gak karuan analisa gue gak jalan, ditambah keilmuan gue bener-bener parah. Gue ga ngerti filsafat karena gue gak pro filsafat sih sebenernya, atas dasar agama yang gue miliki. Yaudah, gue berusaha aja selama gue bisa.

Satu hal yang bikin gue tertarik, malam itu gue diajak diskusi kelembagaan sama dia. 3 jam screening, 1,5 jam gue diajak diskusi doang. Gue merasa kurang cocok sama screener gue kali ini, karena pemikiran kita emang belum nyatu di malam itu, dan akhirnya dia open banget soal kehidupan lembaganya, dan gue sebagai pengurus juga ceritain ironi kelembagaan dan kemahasiswaan saat ini.  Dia punya kemampuan untuk menyatukan pemikiran dan intuisi dengan berbagai cara. Ternyata dia merupakan temen dari kak naufal kak ika dll karena alumni insan cendekia, dia kenaal banget sama alazhar karena merupakan sahabat dari kak opa dan kak qonitah. dan ketika screening nya selesai dan kita jalan bareng menuju tempat registrasi, dia nyatain “dari awal saya liat kamu, saya rasa bakalan susah saya masuki ini anak. Saya gak bakalan melangkah maju kalau saya belum berhasil di titik awal”

Pernyataan beliau gue bales tanpa rasa bersalah “kalau gitu kita memang beda kak. Saya juga gak bakalan berusaha menggali apa yang seseorang maksud kepada saya. Saya tidak suka berasumsi secara subjektif, karena saya eksistensialis”

Lusa harinya gue screening dimensi ke4. Sama cewek.  Akbar budi dan orang yang setia nungguin gue lainnya seneng dong ya. Karena setiap screening gue pasti selesainya lewat dari jam 12, malam itu mereka optimis gue hanya sejam doang. Hatihati loh kecewa guys:”0 buahahah

Ironinya gue discreening sama 3 orang sekaligus. Cewek yang tadi hanya merupakan kaderisasi screener, sejenis itu lah pokoknya. Dan guess siapa salah satu orangnya? Kak nanda, yang tiba-tiba mampir (orang yang screening gue kemarin) Gue seneng sih, karena pengamatan gue secara subjektif dia paternalistic sama orang yang udah dia kenal. Gue merasa ada ikatan batin sama dia #wohoo. Ketika 2 screener lain pergi, lagi-lagi kita berdiskusi 4 mata tentang apa yang membuat pemikiran kita resah saat ini. Refleksi nilai-nilai kemahasiswaan dan solusi yang ditawarkan, kita juga saling arguing mengenai kelemahan kita masing-masing. Btw setiap gue diskusi yang menurut gue aneh kita hanya diskusi 4 mata doang. Maksud gue gini, saat screener gue yang cewek ada, dengan kekuasaan yang dia miliki dia nyuruh cewek tersebut untuk being so busy biar kita gak gangguin diskusi antara gue dan beliau. Dan menurut gue sih, diskusi kami yang notabene luas banget kesannya kayak ngegosip gitu:”)

Selesai screening, kemudian nungguin presentasi makalah… tiba tiba dia nyamperin gue dan nge gosip lagi. Apa ya.. kadang gue ngerasa gak enak sama anak fk karena SKSD banget sama ketua bem nya. Gue bicara terkait permasalahan kelembagaan yang notabene temennya sendiri yang menurut gue menemui jalan buntu. Dan akhirnya gue ditinggalin sama dia katanya pengen main ludo king yang lagi trend saat ini :”)

Screener gue yang pertama orangnya juga baik banget, mungkin dia kasihan ngeliat gue nunggu dan gue cewek. Dia ngeusahain screener untuk gue setiap gue screening. Dan gue sebenernya pengen ucapin terima kasih yang amat banyak, tapi gue takut-_- gue takut salah tanggap. Apa ya… pokoknya gitu deh. Hahahah

Subjektifitas atau sifat paternalistic dari kak nanda diperlihatkan lagi saat gue antri screening makalah dan itu udah jam setengah 3 lewat. Dia ngambil gue lagi dan lagi. Berbeda dengan screening sebelumnya, dia lebih banyak dengerin gue dan jarang buat mengelak dari argumen gue. Gue hampir aja ditarik sama screener yang lain, namun katanya gini “udah hampir selesai” gue dan kak nanda saling melempar lirikan kemenangan, apa yaaa… entah kenapa gue ngerasa kita bisa saling baca pikiran kita masing-masing HAHAHAHH. 

Yang gue nilai dari kak nanda sih orangnya sama terhadap semua orang ya mungkin karena sifatnya lumayan agresif. Dan satu hal lagi, gue ngerasa deket banget sama kak nanda… karena setiap gue bersama dia, gue merasa lagi bareng sama anak alazhar, gue merasa ada ikatan kekeluargaan, dan gue ngerasa sifatnya mirip banget sama kak naufal. I adore him, and its such an honor for me buat kenal sama seorang ketua bem yang open minded banget, yang ngerangkul orang lain, yang kuat banget agamanya, humble, dan juga yang pinter banget. (btw gue sempat debat tentang urtikaria dan eritema pada malam itu karena beliau yang lagi digigit nyamuk) sekiaaaan
Share:

LK 2 (1)

Jadi ceritanya sekarang gue megang 3 organisasi sekaligus yang bikin gue napas aja susah. Tidur aja syukur. Ketawa aja pengen nangis. Sehari, seminggu, sebulan dan bulan bulan berikutnya gue padat dan gue gatau bahkan gabisa ngebayangin kehidupan gue selanjutnya bagaimana.

Intermezo gue kali ini lumayan singkat. Jadi setelah serangkaian kepadatan jadwal gue tadi sore (5517), gue diajak sekaligus dituntut untuk mengikuti lk2, sejenis pelatihan organisasi tingkat menengah sama temen gue sendiri, budi. Gue yang padat banget biar napas aja susah akhirnya meng-iyakan, walaupun gue ujian blok hari rabu tetep gue iya-in daripada gue dihantui di bulan-bulan berikutnya sama kegiatan ini.

Di hari pertama screening, gue discreening sama cowok dari PDU, gue manggilnya kakak entah karena gue merasa sok muda gitu. Agresif banget lah orangnya, yang bikin gue kesel dia minta gue harus tau sedetail-detailnya mengenai kemahasiswaan, walaupun searching sekalipun. Dan akhirnya gue dipantul! Sungguh tidak terhormat-_- and well, gue seneng sama dia ya karena selama screening gue disediain air sebotol, disediain makanan, disediain kopi lagi. Berkah banget hidup gue bro. walaupun at the end gue kesel banget lagi dan lagi karena beliau ternyata angkatan 2015 dan akselerasi! Hft. At the end, screening gue selese jam setengah 1 malam. EMPAT JAM BRO. kak baso, kak topan, akbar dan budi yang nungguin gue udah kesel kebangetan sama screener gue. “Budi aja selesainya sejam lebih” yaudah, yang penting selesai kan.

Di hari kedua, gue discreening sama orang yang belakangan gue tau mantan ketua bem fk periode 4 tahun yang lalu. Dia koas. Pembawaannya tenang, dan mukanya mirip dosen gue. Kalau di screening sebelumnya gue harus tau sedetail-detailnya,  di screener ini enggak sama sekali. Kalau nggak tau gue didiemin aja, terus lanjut lagi. 

Btw… gue kagum sama orang ini. Pembawaannya tenang, dan gue melihat sudut pandang yang sangat-sangat berbeda diantara kita. Gue berdebat or arguing dengan pikiran yang tenang pula loh jadinya. Tapi, satu yang bikin gue tersentak dan sedikit kesel malam itu saat ternyata beliau ngebaca gue secara keseluruhan, apa ya… sejenis nebak kepribadian gue “kamu tuh saya liat daritadi sebagai orang yang terlalu EKSISTENSIALIS. Sangat berbanding terbalik dengan saya yang mengutamakan pemikiran substansialis” gue yang nunjukkin raut kesel dan wajah ekspresif yang gampang banget berubah selalu disambut sama tertawaannya yang menurut gue penuh wibawa juga. #salfoknih

Pembahasan malam itu luas banget menurut gue. Dia nyinggung segala hal yang gue singgung, kepemimpinan, feminism, politik bahkan keilmuan sekalipun. Satu hal yang gue suka dari malam itu, ternyata ada orang yang emang gak suka sama tipe kepemimpinan di zaman sekarang yang blusukan. Kata beliau “rakyat gak bakalan mandiri kalau blusukan secara terus menerus. Mereka bakal berharap dan terus berharap” gue terkesima dengan pernyataan ini sebagai orang yang sangat sangat pro Jokowi dan pro Ahok. Namun di lain sisi dia sangat pro Anies dengan alasan “mencerdaskan kehidupan bangsa” gue dengan serentetan argument gue, dan dia tetep dengan serangkaian argumen dia. so far, he is adorable like so much.
Share:

Sabtu, 04 Maret 2017

sprichst du deustch? (1)

Halo Assalamualaikum!!
Wilkommen in meinen blog^^

wihr gehts?mir gehts gut alhamdulillah.
Ich bin Winda. Ich bin ein madchen. Ich wilkommen aus Indonesia. Ich verstehe englisch. Ich bin immer hungrig. Ich bin eine schuler.

Ich liebe essen und pizza, genau ich liebe dich #EA

Enstchuldigung, Bis bald!

[Hasil gabutan gue selama beberapa bulan terakhir. PART 1]


Share:

Selasa, 14 Februari 2017

Pertanyaan sakit.

HALOOOO HAPPY HALLOWEEN BUAT PARA PENGANUT PAHAM JOMBLO DI DUNIA INI!!*NANGIS SAMBIL IRIS BAWANG*
dan jugaa, an extensive MASSIVE banget so merciful grateful beautiful like a blue sky to my bapakee jokowi yang sudah menganugerahkan hari libur nasional esok hari kepada para mahasiswi fakir libur seperti gue ini:") *Sujud Syukur*

NGAAAAAAH! gue balik lagi pengen nulis sesuatu as always. rupanya oh rupanya... gue kembali dihantui sama beberapa pertanyaan yang menusuk hati. selain ditanya sudah seberapa lama gue menjomblokan diri, gue juga kerap dihantui sama pertanyaan........."kamu asisten kan?" "kok nggak daftar?""eh lo asisten kan wind?""pikirnya asisten...""ah masa sih?""beneran ga daftar?""kayaknya awind asisten deh...""mana janji tahun lalu?kenapa ga daftar asisten?""ditunggu tahun depan ya..saya yang bakal ngetest kamu" (((BTW SEMUA BAHASA INI HANYA REKAYASA SEMATA. disini aslinya logat banget guys.)))
Lalu apasih jawaban gue?
.
.
.
Iya beb iya... *senyum paling manis*
entar kalau gue udah gak jomblo lagi.
.

BTWWWW, ironically... Asisten itu bukan bagian dari mimpi gue. Kalau emang gue niat jadi asisten, semua yang istilahnya administrasi dan tetek bengeknya udah gue persiapin jauh bahkan sebelum gue lahir. Gue akuin gue suka ngurusin banyak hal, dan gue juga sangaaat suka banget yang namanya ngajarin orang. Tapi sayangnya niat gue dalam hal ini 25% ga nyampe.
.
Ada seorang asisten yang emang menurut gue (kalau emang gue niat daftar taun depan) yang jadi inspirasi gue. Dia cowok. Jahilnya super dan kebangetan banget. Pernah suatu hari carving gigi gue dibilang kayak cabe palu:”) keesokan harinya gambaran struktur jaringan gigi gue dibilang kayak api neraka.. ingin rasanya gue ngegampar…diri gue sendiri. SUNGGUH HINAAN TIDAK TERHORMAT.
.
Pernah juga.. di suatu hari tanpa sengaja kita bertemu*nyanyi *eh. Suatu hari gue ga bawa gunting saat lab, tapi nyatanya gue gak dibela sama sekali sama beliau di kala itu. Malah gak dimasukkin ke lab.. dimana-mana asisten selalu nge bela at least sama praktikannya lah. Tapi sayangnya, beliau terlampau jahil menurut gue.. Waktu kersospun, berhubung si doi panitianya beliau ngesapa gue nih ceritanya, terus cerita cerita dikit dan kasih tau informasi bahwa di posko gue nantinya bakalan ga ada listrik sama sekali. Dan dengan ekspresi yang sangat meyakinkan, si doi bilang:
“Gue yakin lo kuat wind.tetep semangat ngabdi ya” *beliau ngangguk* *seolah olah nepuk bahu gue*
 *ceritanya lagi nonton layar lebar*
.
Gue kalang kabut bukan kepalang. Seminggu coooy! Di desa, mana beda provinsi lagi. Kota orang yang lo emang buta banget ga tau soal apa apa. Alhasil, gue bawa aqua botol sekarung beras, gue nge charge power bank (2 buah!!) sampe listrik semua kamar di kosan gue habis. Gue nyiapin senter sampe bohlam Philips pun gue bawa. TAPI NYATANYA, GUE KETIPU. KAMPRET.
.
Tapi dibalik itu semua, kak heri pinteeeer banget. Dan gue selalu suka sistem yang dia buat. Selain itu juga, pernah nih ya laporan praktikum yang gue buat sampe gak tidur-disita, iya disita sama dokter. Yang membuat gue telat ngumpulin laporan dan dapet double consequence, antara gak diterima atau emang ya formalitas aja. Tapi gatau kenapa, nilai gue dibagusin sama beliau HAHAHA. Dan orangnya cukup baik btw~
.
Gue akuin, banyak ilmu yang gue dapetin dari dia. Kalaupun emang gue bakal daftar asisten mungkin karena si doi. Abisnya si doi nagih mulu guys. Btw juga gue pengen terusin ilmu ini ke banyak orang biar bermanfaat. Percuma kan punya ilmu tapi ya dipendam doang. Useless kan yaaa.. hehe. sekian entri kali ini. semoga menghibur dan bermanfaat. Wassalam^^
Share:

Selasa, 17 Januari 2017

Pulang

Dalam waktu dekat gue bakal balik lagi ke makassar, lanjutin kehidupan perkuliahan yang kalo dipikir-pikir nyampe tengah malem emang berat.. gue mulai masuk pada semester dewa. tapi mungkin baru sampe neptunus, belum nyampe ke jupiter dewanya. siap gak siap gue harus siap.

Topik yang pengen gue bahas kali ini, ya.. pulang. ehm iyek pulang.
Pulang bagi hampir semua perantau di dunia ini adalah hal yang paling ditunggu tunggu ofc ya. menurut gue pulang merupakan moment dimana lo bisa show ke orang orang terdekat lo tentang apa yang berhasil lo dapetin dalam 1/2 bahkan 1 tahun merantau. Pulang adalah waktu ketika lo bisa melihat wajah-wajah rindu orang orang yang sayang sama lo, dan yang lo sayangin juga. Pulang adalah waktu (buat gue) untuk mengenang, dan kadang kadang gue terjerembab lebih dalam dan kepeleset lalu terjerumus. Well, mungkin kata kata gue ribet tapi... i wish you all could catch what i need to say here.

Waktu kepulangan gue yang pertama setelah setahun merantau, gue girangnya bukan main. Tahun pertama gue ngerantau dan gak pulang dalam setahun.. hmm ini gilek banget. I learned much. dan serunya ketika lo gak pulang dalam setahun itu feelnya dapet banget. Orang orang pada rindu, dan lo bisa memaknai kepulangan lo setelah setahun lamanya. Lo bisa ngehargain istilah inch by inch waktu sama orang yang lo sayangin dan gitulah. TAPIII, gue yang barusan banget jomblo ketika pulang pertama bawaannya sedih. Berasa kayak apa ya... banyak yang berubah, dan kadang hati lo pengen teriak kenapa bisa sih. or emang life itu gini ya? tapi ujung ujungnya you need to accept that people have their options, too. Whether they gotta stay, or they gotta change. sounds cheesy banget ya?hahaha

BUTTTT
Pulang menurut gue kadang ga selalu memiliki makna yang sama. Di kepulangan gue yang kedua kalinya, berhubung gue mikir banyak banget. gue mulai ngerti banyak hal. dan nerima banyak hal juga. Dulu, ketika kepulangan pertama gue, gue pengeeen banget produktif dalam banyak hal. gue udah berencana buat paper, being so (dan sok an) produktif, belajar tentang medical (cerita cinta yang gagal, nih) or at least materi semester depan.. tapi ujung ujungnya tetep sama; Gue tidur, gue main, gue jalan.

Ngomong soal jalan juga, gue masih winda yang sama btw, guys. Gue typical orang yang sebenernya lebih seneng jalan sendiri, or berdua. Gue masih an introvert yang tahan banget ga pegang hp, in days (walopun sebenernya skrg gak banget wkwkw) Gue juga masih tahan banget stay at home doing nothing (except wondering) over 10 days. dan semua itu gue lakuin pas liburan kedua kali ini:")

Konklusi yang bisa gue tarik dari tulisan gue kali ini, sebenernya pulang selalu bikin gue lemah. Gue kadang pengen nangis (saking spoiled nya ya) walopun gue udah terbiasa dari kecil nge lakuin semuanya sendiri. Feelingnya gue kayak lost dan insecure banget. Pulang juga bikin gue ga produktif. totally no. Banyak hal bermanfaat yang gue lewatin dan jujur gue agak nyesel gitu.

TAPI LAGIII, gue adalah pemikir dua sisi (tapi suka telmi soal ginian) Dan menurut gue, semuanya kalah dan terbayar ketika lo bisa liat secara langsung wajah orang tua, saudara-saudara lo dan orang yang lo sayangi lainnya. dan mungkin, mereka adalah alasan terkuat gue saat ini untuk selalu pulang. Soal mereka yang bikin gue selalu kuat, ya.. back up lagi dari orang tua gue dan juga temen temen angkatan gue. Karena gue sadar sebagian besar dari temen gue juga sedang berjuang ngelawan perasaan yang sama.Gak mudah lho ya ninggalin your comfort zone gitu aja.. dan one thing, Gue selalu lebih seneng untuk bisa tampil kuat di hadapan orang banyak. and that's me i think, my own self, Andi Winda Puspitasari.
Share:

Senin, 02 Januari 2017

2017!

entah kenapa gue selalu suka sama yang ganjil ganjil. sebener benernya gue pengen nulis tentang 2016, tapi yaaaaaaaah gitu deh. hahaha

Jika tahun 2015 kemarin bener bener jadi tahun yang super duper unexpected things happened, maka 2016 ini gak gitu gitu amat. gue named this year as "building my self up" di tahun ini, gue belajar bagaimana asam manis melawan sakit hati, sendirian. BUAHAHAHAHK. di tahun ini gue bener-bener dalam proses approaching and being approached in form of berorganisasi, that i met so many people, that i got to know so many people and then you learned some would stay and some wouldnt. and you cant force anything to set on your expectations btw. di tahun ini gue belajar cabut gigi 2 kali. btw nanti gue ceritain ya guys, kersos kedua gue gimana gimananya hahaha. gue jalan ke banyak tempat,pedesaan, hidup asam manis sama orang banyak. seneng lah pokoknya bisa... jadi lumayan dewasa wkwkwk. dan yang gue harus akuin gue bener bener berproses, gue (udah mulai) produktif, dan alhamdulillah banyak waktu yang bermanfaat yang gak gue lewatin walopun masih banyak juga yang masih gue lewatin dengan bobo cantiiik&bersantai ria:") mbehehehe

btw udah 2017 nih! ga kerasa tahun depan udah KKN&Skripsi aja yeu....dan INSYAA ALLAH yudisium dan wisuda juga AAMIIN!! so much thing would happen next year, termasuk umur gue yang bakalan soon 20 tahun nghahaha. Gue selalu suka sama tahun 2018 btw.. tahun yang paling gue nanti istilahnya. Sampe sampe rasa cinta gue turut tersalurkan juga di salah satu judul buku karangan Boy Candra yakni Satu Hari di 2018. lyke... it describes me a little much!

Tahun ini gue berproses lagi, tentu dengan menjadi lebih baik. 2 semester dewa akan menanti. bener bener harus fight btw, dan tahun ini juga kepengurusan perdana gue....doain gue amanah guys doain gue bisa seimbang:") AAMIIN BISMILLAHIRRAHMANIRAHIIIIIIIM!!!!!!<3 sekian dulu yee.. wassalam huehue

Share: