Rabu, 04 Juli 2012

Keutamaan malam nisfu Sya'ban o:)

Nabila : *Lari-lari, nafas tersengal-sengal*

Saya   : *Tegang*

Nabila : Kaka, dibilang ayah malam ini ko baca yasin 3 kali. Sama-sama ayah, kaka lia, ibu dengan saya di ruang shalat. Habis maghrib, baca 3 kali sama-sama.

Saya   :  Ais, saya te sholat deks

Nabila : *Speechless*

  Well, Hampir saja saya lupa x.x Malam ini malam nisfu sya'ban ya? Hiks-.- saya juga mau baca yasin 3 kali sama-sama. Saya juga mau puasa sunnah. Saya juga mau x.x tapi sayangnya, yah gitulah TT. Okay, mengenai tentang keutamaan bulan sya'ban mari dilihat disiinniii:

1. Dari Nabi Saww. bersabda :
“Barang siapa berpuasa tiga hari dari permulaan bulan Sya’ban dan tiga hari dipertengahan bulan Sya’ban serta
tiga hari diakhir bulan Sya’ban, maka Allah ta’aalaa mencatat baginya seperti pahala tujuh puluh Nabi, dan seperti
orang yang beribadah kepada Allah ta’aalaa selama tujuh puluh tahun dan apabila dia mati ditahun itu maka dia
sebagai orang yang mati syahid”.

2.  Dari Nabi Saww. bersabda :
“Barang siapa yang menghidupkan malam dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adh-ha) dan setengah dari bulan Sya’ban,
maka hatinya tidak akan mati disaat semua hati sama mati”. (Zahratur Riyaadhi)

3.  Dari ‘Aisyah ra., Ia berkata :
“Tidak pernah Rasulullah Saww. berpuasa dari suatu bulan yang lebih banyak daripada bulan Sya’ban.
Sungguh beliau berpuasa penuh pada bulan Sya’ban”.
Dan didalam riwayat yang lain dikatakan : “Beliau berpuasa pada bulan Sya’ban, kecuali sedikit (beberapa
hari saja beliau tidak berpuasa)”. (HR.Bukhari dan Muslim)

Sementara keutamaan dari malam ini/ Malam nisfu sya'ban adalah:

 1. Hadist pertama

   Diriwayatkan dari Siti A’isyah ra berkata, : "Suatu malam rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: “Hai A’isyah engkau tidak dapat bagian?”. Lalu aku menjawab: “Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama”. Lalu beliau bertanya: “Tahukah engkau, malam apa sekarang ini”. “Rasulullah yang lebih tahu”, jawabku. “Malam ini adalah malam nisfu Sya’ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki” (H.R. Baihaqi) .

2. Hadits Kedua

    Diriwayatkan dari Siti Aisyah ra bercerita bahwa pada suatu malam ia kehilangan Rasulullah SAW. Ia lalu mencari dan akhirnya menemukan beliau di Baqi’ sedang menengadahkan wajahnya ke langit. Beliau berkata: “Sesungguhnya Allah Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam nishfu Sya’ban dan mengampuni (dosa) yang banyaknya melebihi jumlah bulu domba Bani Kalb.” (HR Turmudzi, Ahmad dan Ibnu Majah)

3. Hadis Ketiga

    Diriwayatkan oleh Abu Musa Al-Asy’ari RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah pada malam nishfu Sya’ban mengawasi seluruh mahluk-Nya dan mengampuni semuanya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan.” (HR Ibnu Majah)

4. Hadis Keempat


    Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib KW bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Jika malam nishfu Sya’ban tiba, maka salatlah di malam hari, dan berpuasalah di siang harinya, karena sesungguhnya pada malam itu, setelah matahari terbenam, Allah turun ke langit dunia dan berkata, Adakah yang beristighfar kepada Ku, lalu Aku mengampuninya, Adakah yang memohon rezeki, lalu Aku memberinya rezeki , adakah yang tertimpa bala’, lalu Aku menyelamatkannya, demikian seterusnya hingga terbitnya fajar.” (HR Ibnu Majah).

Share:

0 komentar:

Posting Komentar