Well.....
Tampaknya part II
dari ibtidaiyah ini segera berlanjut.
Iya segera berlanjut. Tanpa beribu basa basi lagi mari kita lanjuttt :v
Tenang sodara-sodara!! Lagi-lagi kesalahan teknis terjadi.
Mari mari memulai semuanya dari awal.......... :v
Setelah keterima
di kelas 3. Akhirnya saya memasukki kelas baru itu dengan rasa campur aduk.
Nano-nano lah kalau boleh dibilang. Sampai beberapa minggu kemudian ada ustadz
baru yang bernama ustadz Ridho. Hahaha, Inilah ustadz yang paling gaul yang
pernah saya kenal sih. Kerjaannya Cuma dengar lagu doang, Cerita-cerita doang
dan sebagainya.... Eitsss!!! Tapi jangan salah, Ini ustadz juga ngga diragukan
loh bahasa arabnya. Tapi nanjodinya ampun eh-____- Nah, walaupun tak dapat
dipungkiri kalau ustadz Ridho lah yang akrab banget sama kita berdua. Yayaya,
kita berdua. Saya dan rafifah.
Sedikit mengenai
Rafifah, Dia boleh dikatakan sahabat saya ketika SD. Tapi dia berbeda 1 tingkat
ketika di SMP eh maksudnya di SD... Emmm ya,Dia baik, Tutur katanya lembut, dan tentunya dia cantik. Saya
menemukan ketenangan ketika memandang wajahnya yang masih ada keturunan
arabnya. Suaranya yang khas yang membuat saya begitu merindukan sosoknya. Kita
sebenarnya tidak terlihat layaknya seorang sahabat. Tapi apabila sudah
memasukki waktu ibtidaiyah kita tidak akan terpisah. Walau sejatinya kita
sama-sama pendiam- --Sama-sama tidak bisa memulai pembicaraan. Jadi jika
tidak ada yang memulai, Maka tidak ada pembicaraan saat itu. Yayaya, Dialah
Rafifah.
Tapi sayangnya,
Pada saat semester 2 saya harus berpindah lagi ke kelas 4. Ada rasa sedih
ketika mengetahui hal itu. Artinya saya tidak bisa bermain-main lagi dengan
guru yang akan mengajar saya nanti layaknya ustadz Ridho. Saya tidak bisa
bernakal-nakalan lagi dikelas. Tidak bisa bercerita. Dan of course saya harus
fokus UN SD sekaligus UN Ibtidaiyah-_______-‘’ dan berita terburuknya saya
harus berpisah dari sosok yang sangat saya sayangi. Rafifah..............
Beralih ke kelas
4. Kelas ini merupakan kelas terkecil yang ada di ibtidaiyah. Merupakan
satu-satunya kelas yang terkunci disaat pagi. Kelas yang punya kipas angin,
walaupun bangunannya terlihat sangat kumuh—Istilah kasarnya. Tapi saya tetap
membanggakan ruangan ini. Ruangan yang membawa perubahan besar dalam hidup
saya.
Nah, Mungkin harus berlanjut lagi ya. Wassalam o:)
Nah, Mungkin harus berlanjut lagi ya. Wassalam o:)
0 komentar:
Posting Komentar