Jumat, 20 Januari 2012

Kamis, 19 January 2012 :*

  Waktu sudah menunjukkan pukul 06:00, Matahari tampaknya masih ragu untuk keluar dari peraduannya. Hujan terus saja menghujam Kota ini. Pagi berselimut langit putih-Ke-abu-abu-an- mengawali kamis pagi di kala itu. dan .. Rasa malas rasanya menggerogoti tubuhku. iya, Aku Malas, malas untuk bersiap-siap untuk pergi ke tempat dimana seharusnya aku berada pada kamis pagi.
   Dengan bermodalkan kata iseng, aku mencoba untuk membuka laptop dan Online, menyempatkan diri untuk membuka Facebook. dan tiba-tiba sebuah teriakan mengaburkan makna kebahagiaaan -Malas- di pagi itu.

 "Kakaaaaaaaaak! mandi sudah, dimarah ayah ko itu!" Nabila -Adik saya yang paling cantik- meneriaki-ku
Aku-pun dengan malas berkata "Tunggu sedikit lagi, Hujan juga!"
"Ayaaaaaaaaah! liat kaka winda, te mau mandi"
"He? sudah di kamar mandi saya ih" Aku-pun dengan kepala yang panas seolah habis direbus air dingin masuk ke kamar mandi.
**
   Aku menaikki mobil, bernyanyi di sepanjang jalan. terus berkhayal, baik masa lalu. masa yang akan datang atau mungkin takkan pernah ada, entahlah. Sesekali aku menghembuskan nafas di kaca mobil yang berhiaskan butir-butir air. Lalu menghapusnya kembali. sementara Langit tetap saja berwarna abu-abu, hujan semakin deras. dan Aku terus saja menikmati pagi dikala itu.
  Aku sampai tepat di depan bangunan sederhana yang mengandung siswa-siswi yang cerdas lagi berahlaq, bangunan yang mengandung bermacam-macam Guru dan karater tersendiri, Bangunan yang mengandung Piala yang tak terhitung jumlahnya, Bangunan yang sudah hampir 3 tahun menjadi rumah keduaku. iya. Itulah sekolahku, Al-Azhar Palu :)

  Aku berlari menyusuri derasnya hujan, Jacket yang dibekali ibuku tak kupakai, Bukan karena malas, aku hanya saja ingin bermain dengan hujan, merasakan dinginnya pagi dikala itu, Merasakan udara sejuk nan dingin. Meresapnya hingga ke persendian tubuhku, Menghirupnya hungga ke paru-paruku, dan menggunakannya untuk membasuh jiwaku yang hilang asa. Sekilas aku merasakan 'aku hidup' #Kalimat Ini tak penting!-__-'

  Aku melangkah perlahan demi perlahan, lalu berlari-lari kecil diatas lapangan yang dihiasi air-air yang mengalir dengan derasnya. Sementara, di kejauhan sana, berbekal penglihatan yang rabun aku melihat Audry,Mishfah,Rafdi,Juliet terus berteriak menyemangati. Seolah aku menjadi tontonan yang mereka tidak pernah lihat .
  Dan, Rok-ku setengah basah. Tapi tak apalah. Aku-pun menyimpan tas dan kembali menonton ekspresi wajah para siswa-siswi yang masih setia dengan komitmen 'Menuntut ilmu itu tidak mengenal kondisi,cuaca,waktu,dan tempat' #Benarkah?

  Terlihat Pak Sukrin menampilkan atraksi-atraksi konyol yang menggelak tawa seluruh penghuni Al-Azhar. Dan Pak Andy yang basah kuyup. Tidak hanya pak Andi, 25% diantara siswa-siswi juga basah, Basah total. terlihat lalagi Atira -Siswi 9e-, yang berlari dan Hapenya terjatuh di air. owalaaah, semuanya berteriak sehisteris mungkin!
   Dan terhitung sudah 3 orang yang diantar dibarengi Payung khusus dari orang tuanya, mereka digandeng oleh ortu mereka sampai ke kelas. Ah, it was made me jealous-___-' . Lain lagi ceritanya ketika 8c menawarkan OJEK PAYUNG geratis. Pekerjaan mulia itu mereka lakukan hingga pelajaran di kelas kembali dimulai.Aku sempat iri melihat mereka membantu, tapi nyatanya apa? 9c itu miskin pulpen, tip-ex, Bahkan PAYUNG sekalipun! yang bawa payung juga hanya 1 orang, datangnya jam 8 juga-_-'

    Lain 8c lain kelas 9. Ada lagi yang ter-asoy- dari yang paling asoy. Sepayung euy :p -Secret-
  Hujan kembali merintik, mungkin langit sudah terlalu lelah untuk menangis. Aku kembali menatap dengan tatapan kosong, Ya Tuhan, Apakah nantinya akan seseru ini lagi? Sebahagia ini lagi? #AhpayahGalau banget-'__'

   Nah, Pak Andy langsung menyuruh kami untuk memasukki kelas. dan .. Tampaknya Pak Ahmad -Guru yang paling kami sayangi- tersenyum sembari berkata, "terserah kamu saja, mau masuk BTE apa tidak' . Yah, sebagai murid yang paling-paling Normal. tentunya kami tidak mau :DD

To Be Continued. May be
Share:

0 komentar:

Posting Komentar